Jepang

Dulu aku benci sama Jepang, karena apa, karena kita sempat dijajah sama negara yang tumbuh bunga Sakura selama 2 minggu dalam setahun.

Sumpah deh, aku benciiiiii banget sama Jepang, gara-gara guru sejarah SD kali yah yang ngompor2in.
Sampe-sampe guru sejarah tertawa ketika aku dengan polosnya bilang "Aku nggak mau nikah sama orang Jepang".
Pernah ada serial Jepang "Oshin" mengentayangi pertelevisian Indonesia, dengan gagahnya aku mematikan tombol TV. Sekejap saja aku langsung dilemparin bantal sama bapakku. *sakit pak T__T*


Seiring berjalannya waktu, ketika aku melanjutkan pendidikanku ke Tsanawiyah Modelling School, lagi gembar-gembor nya tuh anime Naruto. Dan nggak sengaja aku nonton mulai episode awal, aku sih nggak tau awalnya dari mana anime ini berasal. Waktu SD pun aku nggak tau Doraemon, P Man, Let's and Go, Captain Tsubasa, Crayon Shinchan, Digimon, Ninja Hatori sama Beyblead G revolution itu dari Jepang. Aku juga mengoleksi Crayon Shinchan dari SD lho, gara2 tetangga ku. Pas temenku pamerin komiknya naruto, aku baca sih copyright@2006 Japan .. oke,, masa lalu biarlah masa lalu. lupakan saja perkataanku tentang benci jepang yah. Nalar Otaku mulai muncul, yah setidaknya aku masih Low Level of Otaku.
Ya, sekarang koleksi komikku hanya beberapa One Piece, Doraemon, My Dearest Pochi, Mystery Bride, Love Sick, Love Arrow, dan bebeapa komik komedi sebelum bapakku membakar komik2 lamaku yang tercinta seperti Shinchan, Detective Conan, Ichiban, dan komik2 mini lainnya. Sekarang pun aku cinta komik buatan Indonesia. Aku lupa nama komikusnya, tapi kalo nggak salah judul yang dikomikan "Anak Kos Dodol, Benny and Mice, Pahlawan, dan beberapa komik gabungan dari komikus muda".

Ok back to Japan, waktu aku MTS banyak banget anime jepang yang bermunculan, dan komik2 mulai banyak digemari. Beberapa temanku yang mengambil kelas eskul seni pun merambah manga.
Dulu caraku sebelum mengenal internet dan warnet belum ada aku sampe bodoh merekam Original Soundtrack Anime dengan hape, *hahaha Baka Dawiya*

Waktu masuk SMA aku senang, ternyata teman kelas sebelah ada yang OTAKU, dan dia udah Medium Level. Dia yang banyak ngenalin lagu Jepang ke aku, sering ngajak bicara bahasa Jepang, sering ngasih pilm Jepang ke aku, seperti DDS yang udah diperanin oleh manusia, Ryu Amakusa diperanin oleh Ryosuke HSJ.

Untung saja dia sekelas sama aku waktu kelas 2 dan 3, jadi aku nggak dianggap cewek aneh yang tergila-gila dengan Jepang. Jadi, dialah temanku satu-satunya yang masuk Ekskul Kebudayaan Jepang.

Pernah aku merengek-rengek kepada mamaku ketika kelas satu untuk dibelikan kamus jepang yang besar yaitu susunannya Kenji Maatsura. Sumpah itu kamus mahal sekali, udah beratnya 2 kilo lebih pula.
dan akhirnya Senseiku memesankan ke Gramedia Pusat Jakarta, ya 600ribu cuma Jepang-Indonesia kalo nggak salah..

karena stock Indonesia-Jepang nya habis jadi cuma beli 1,
dan Indonesia Jepang pake kamus EvenGreen
Kamus ini harganya kalo nggak salah masih 80ribu..dapat tanda tangan penyusunnya juga loh.

Banyak banjjjeeet koleksi percakapan Bahasa Jepangku, tapi ya orangnya malas latihan.. haha
Selain itu, saking penasaran sama kebudayaan sehari-harinya orang Jepang, aku nggak segan-segan mengoleksi Novel berbau Jepang, Seperti Omiyage (Oleh-oleh), Ore Wa Ken (Nama Saya Ken), dan banyak lagi kalo aku sempat mengintip perpustakaan pribadiku yang ada di Berau.


Untung saja Bahasa Jepang adalah Muatan Lokal yang wajib buat jurusan IPA, bukan Bahasa Jerman.
Selama kelas satu, kita masih diajarin pengenalan dan kata2 serta perubahannya dalam romaji dan sedikit Hiragana. Tiap seminggu kita nyetor satu kata dengan perubahannya. Kelas 2 kita diajarin huruf Hiragana, dan Katakana, ini yang agak sebel, kita lomba cepat2an, padahal aku nggak bisa kalo ngapal cepat2. Alhasil untuk Katakana aku mampu mengahapal dalam waktu 3 menit.. Huhuhu yang lain bisa sampe 1,5 menit sedangkan aku... T__T
Walaupun aku nggak pernah dikirim lomba NihonGo di Provinsi, tapi aku senang sekali.

Waktu kelas 3, kita diajarin Kanji nih,, aduh pasti salah nulis mulu, ternyata nulis kanji itu ada caranya, garis yang mana terlebih dahulu dilukis. Sayang sekali, aku nggak bisa ngapal kanji lebih dari 50 huruf. Mungkin Senseiku sampai berdecak heran.

Waktu ujian praktek, kita disuruh desain dan pakai kimono buatan kita dan praktek makan, menyanyi, berjalan, sopan santun dan lain-lainnya. Hahaha, aku paling senang,, Kimono-kimono anak kelasku bagus sekali. Hontou ni Kawai yoo.... aku lupa dimana poto-potonya.. sayang sekali..

Aku ingin melanjutkan studi S1 di Jepang, walau harus telat setahun karena ada kelas persiapan.
Ada pengumuman bahwa ada beasiswa Munbokagakusho, namun sayang aku nggak lolos.
Sebenarnya aku telah diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Seni dan Desain Telkom jurusan Desain Komunikasi Visual di Bandung. Mamaku melarangku untuk kuliah dibandung, padahal aku sudah melengkapi administrasi dan pengukuran jaket almamater. Yah, uang melayang dan aku harus kuliah ditempat yang ditunjuk mamaku setelah berdebat seharian dengan bapakku. Di Malang. Okeh Ma, It's not bad. Aku mengikuti SNMPTN tulis dan pilihan pertamaku adalah Pendidikan Bahasa Jepang dan pilihan kedua adalah TSAL dan ketiga adalah Administrasi Pendidikan. Pilihan Kedua dan Ketiga kurasa hanya sebagai pemanis. Aku menggunakan jalur IPC, hanya karena aku jurusan IPA dan mengambil Jurusan diluar IPA.
Well, dengan tangis kesedihan aku mengirimkan surat pengundurandiriku ke TELKOM dan memulai hidup baru dimalang yang dimana aku tidak mengetahui jurusan apa yang aku ambil. Ya, aku gagal masuk Pendidikan Bahasa Jepang, apa karena aku tidak belajar atau kuotanya sedikit.
Okeh, aku tidak mengenal Teknik Pertanian sedikitpun, padahal aku mengira TSAL adalah Jurusan yang ada di Fakultas Teknik. Sedih sekali aku melepaskan DKV, dan aku harus memulai dari awal mengenal jurusan yang ku tak tahu sama sekali. Oke mamaku adalah orang jawa, tapi aku tidak pernah sedikitpun diceritakan tentang mekanisme bercocok tanam.

Aku membuka mata, memulai membangun mimpi baru, seperti bayi belajar merangkak aku bertanya kepada teman2ku yang asli Jawa. Aku benci sekali dosen-dosen disini mengajar menggunakan bahasa Jawa. Sampe suatu saat ada teman berasal dari Papua memarahi dosen dan mengatakan "ini Universitas Negeri, tolong menggunakan bahasa Indonesia" . Sedikit lega dan aku memulai memperhatikan dan belajar diam2 saat  temanku berbicara bahasa Jawa. Ada matakuliah wajib yaitu Ilmu Pertanian dan Pengantar Teknologi Pertanian yang mana aku baru tahu apa itu Terasering, Irigasi, Drainase yang mana Hulu dan Hilir, mungkin teman sekelas ku yang menbaca ini akan berdecak heran. Tapi terimakasih pak dosen anda memberikan nilai yang mengejutkan untuk saya. Yah, sudah kukatakan aku tidak ada minat. Ternayata bukan aku saja yang merasa salah jurusan, teman-temanku dari Balikpapan dan Sidoarjo pun berpikiran yang sama. Dan aku rasa sekelas, eh se-program studi TSAL kecewa karena tidak masuk Fakultas Teknik.

Waktu berjalan hingga aku semester 2, aku mulai sedikit menyukai matkul yang wajib pada prodi kita, Seperti Penerapan Komputer, ini merupakan mata kuliah yang aku kuasai semenjak SMA. Aku sudah mengatakan bukan, bahwa aku sedih melepaskan DKV. Makin lama matakuliah yang di tawarkan sesuai dengan program studi kita, dan aku tidak terlalu susah untuk mengimbangi yang lainnya. Padahal aku berniat untuk pindah jurusan seperti temanku yang berjumlah kurang lebih sepuluh orang.

Aku sekarang udah besar, mama bapakku udah tua, dan aku anak pertama, yang mana adekku masih duduk dibangku 1 SD. Aku berfikir untuk menimbang agar tidak pindah jurusan. Yah, sedikit harapan dari Sang Ketua Lab Prodi, bahwa kita akan mendapatkan gelar S.T, tapi bukan itu Bu, saya telah meninggalkan mimpi-mimpi saya terlalu jauh. Dan sekarang ada penawaran Exchange Undergraduate, tapi sayangnya lagi, aku belum dapat link beasiswa dari Kedubes Jepang di Indonesia, ada dua pilihan sih, exchange pake beasiswa atau uang sendiri..*tapi dari mana uangnya T___T

Semoga saja dosen-dosenku disini yang lulusan Jepang bisa merekomendasikanku agar bisa masuk ke universitas Beliau-beliau ini.. Okehhh today I'll study hard.. GANBARIMASHOO!!!

2 komentar:

  1. Ano.. kalau boleh tau tinggal dimana ya?
    Saya lagi mencari guru bhs jepang saat ini hihi.. untuk ekskul di sekolah..trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jya, aku domisilinya diMalang
      klo boleh tau, kamu tggal dimana ya?
      aku masih sama2 belajar koq

      yoroshiku, Astrid-chan.. ^^

      Hapus